Kamis, 09 Juli 2015

tugas makalah sistem informasi keuangan semester 4



KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat  Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang diberikan. Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas SISTEM INFORMASI MANAJEMEN yang berisikan tentang SISTEM INFORMASI KEUANGAN .
Dalam penyusunan makalah ini penulis mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaian makalah dengan tepat waktu. Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih jauh dari sempurna, oleh karena itu diharapkan  kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah ini dapat menjadi lebih sempurna.

Jakarta, Maret 2015



















DAFTAR ISI
                                   
KATA PENGANTAR............................................................................................       1
DAFTAR ISI............................................................................................................       2
BAB. I  PENDAHULUAN
      1.1  Latar Belakang Masalah...............................................................................       3
      1.2  Rumusan Masalah.........................................................................................       4
      1.3  Tujuan Makalah............................................................................................       4
BAB. II PEMBAHASAN
     2.1  Defini Sistem Informasi Keuangan................................................................       5
     2.2 Model Sistem Informasi Keuangan................................................................       6
          2.2.1 Subsistem Input......................................................................................       6
                   a. Sistem Informasi Akuntansi................................................................       6
                   b. Subsistem Audit Internal....................................................................       7
                   c. Subsistem Intelijen Keuangan.............................................................       10
          2.2.2 Subsistem Output...................................................................................       11
                   a. Subsistem Paramalan...........................................................................       11
                   b. Subsistem Manajemen Dana...............................................................       13
                   c. Subsistem Pengendalian......................................................................       13
          3.3.3 Contoh Sistem Informasi Keuangan.......................................................       16
BAB. III  PENUTUP...............................................................................................       18
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................       20


                                                                                   






 BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Kemajuan TI telah mengubah cara perusahaan dalam mengumpulkan data, memproses dan melaporkan informasi keuangan Oleh karena itu auditor akan banyak menemukan lingkungan  dimana data tersimpan lebih banyak dalam media elektronik dibanding media kertas.  Auditor harus menentukan bagaimana perusahaan menggunakan system TI untuk mengginisiasi, mencatat, memproses dan melaporkan transaksi dalam laporan keuangan. Sebenarnya tidak ada perbedaan konsep audit yang berlaku untuk system yang kompleks dan system manual, yang berbeda hanyalah metode-metode spesifik yang cocok dengan situasi system informasi akuntansi yang ada. Pemahaman ini diperlukan dalam rangka mendapatkan pemahaman internal control yang baik agar dapat merencanakan audit dan menentukan sifat, timing dan perluasan pengujian yang akan dilakukan.
Sistem infomasi keuangan mekanis telah digunakan dalam bisnis selama seratus tahun atau lebih. Mesin kartu berlubang, yang menjadi satu-satunya alternatif bagi perusahaan besar sebelum adanya komputer, digunakan tetutama dalam fungsi keuangan. Hal yang sama terjadi pada mesin bookkeeping keydriven. Aplikasi mesin ini terbatas untuk digunakan dalam pemrosesan data accounting, dan hanya sedikit penggunaan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan informasi manajer bahkan untuk manajer keuangan. Ketika komputer muncul, ia diterapkan dengan cara yang sama. Tidak sampai pada pertengahan tahun 1960-an, sistem informasi keuangan diiembangkan dan ia tidak hanya digunakan untuk menangani tugas accounting dasar. Kita telah mengetahui bahwa fungsi keuangan berkaitan dengan harus uang dalam perusahaan. Pada mulanya harus diperoleh uang untuk mendukung manufaktur, pemasaran, dan aktivitas yang lain. Kemudian, pendanaan tersebut harus dikontrol untuk memastikan bahwa ia digunakan secara efektif. Semua manajer dalam pemsahaan mempunyai tanggung jawab keuangan. Mereka diberi anggaran biaya operasi seminim mungkin dan diharapkan untuk menjaga pengeluaran biaya melampau batasan anggaran tersebut. Informasi yang menjelaskan arus uang baik yang dianggarkan maupun yang sebenarnya memungkinkan manajer untuk melakukan tanggung jawab keuangannya. Informasi ini diberikan oleh sistem informasi keuangan. Sistem informasi keuangan mempunyai tiga tugas pokok: (I)  Mengidentifikasi kebutuhan uang yang akan datang, (2) membantu perolehan dana tersebut, dan (3) mengontrol penggunaannya.


1.2. Rumusan Masalah
Rumusan Makalah ini menjelaskan tentang :
1.      Definisi Sistem Informasi Keuangan
2.      Model Sistem Informasi Keuangan
3.      Macam subsistem Input
4.      Macam subsistem Output


1.3. Tujuan Makalah
1.      Agar pembaca bisa mengerti pengertian Sistem Informasi Keuangan.
2.      Pembaca mengerti bagaimana Model Sistem Informasi Keuangan
3.      Pembaca tahu apa saja macam subsistem Input dan Output pada Sistem Informasi Keuangan




















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Defini Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi (subsistem dari CBIS) yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan mengenai masalah keuangan perusahaan.
Informasi yang diberikan disajikan dalam bentuk laporan khusus, laporan periodik, hasil dari simulasi matematika, saran dari sistem pakar, dan komunikasi elektronik.
Sistem
Informasi
Akuntansi
Subsistem
Audit
Internal
Subsistem
Intelegen
Keuangan
Pemakai
Sumber
Eksternal
Sumber
Internal
Subsistem
Peramalan
Subsistem
Manajemen
Dana
Subsistem
Pengendalian
Text Box: Database                                                Input Subsistem                                    Output Subsistem














                                               
Gambar 2.1 Model sistem informasi keuangan  
Financial information system (sistem informasi keuangan), yang terlihat pada Gambar 2.1, dirancang untuk memberikan informasi yang berkaitan dengan arus uang. Informasi ini terutarna akan berguna bagi manajer yang ada di bagian fungsi keuangan, namun ia bisa digunakan pula bersama dengan manajer di area lain.
Internal audit subsystem (subsistem audit internal) membantu data processing subsystem (subsistem pemrosesan data) dalam menyediakan data dan informasi internal. Perusahaan yang besar biasanya mempunyai beberapa staf internal auditor (auditor internal) yang mempunyai tanggung jawab untuk memelihara
keterpaduan atau kesatuan sistem accounting perusahaan. Auditor internal yang mempunyai keahlian komputer disebut EDP auditor (auditor EDP).

Seperti halnya dalam sistem fungsional yang lain, financial intelligence subsystem (subsistem inteligensi keuangan) mengumpulkan informasi dari lingkungan. Dalam hal ini, elemen lingkungan yang memberikan informasi adalah lembaga keuangan, pemegang saham, dan pemerintah. Pada masa lalu, sebagian besar inteligensi keuangan tidak disimpan dalam komputer. Namun situasinya telah berubah. Sekarang dimungkinkan membuat database keuangan dengan menggunakan komputer dan ia dapat melayani informasi mengenai keadaan masa lalu dan situasi pada saat itu.

Model Sistem Informasi Keuangan terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
2.2.1        SUBSISTEM INPUT
Ada tiga subsistem input, yaitu: Subsistem Informasi Akuntansi, Subsistem Audit Internal, dan Subsistem Inteligensi Keuangan.
a.      Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
1)      Pengertian
Sistem Informasi Akuntansi bertugas menyediakan data akuntansi yang berupa catatan mengenai segala sesuatu yang terjadi dalam perusahaan.
Data akuntansi menyediakan catatan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan yang terjadi dalam perusahaan. Catatan dibuat untuk setiap transaksi, menjelaskan apa yang terjadi, kapan terjadinya, siapa yang terlibat dan berapa banyak uang yang terlibat. Data ini dapat dianalisis dalam berbagai cara untuk memnuhi sebagian kebutuhan informasi manajemen.

1 ) Tujuan
Tujuan pemrosesan data adalah untuk menghasilkan dan memelihara record pemsahaan yang up-tedate.
2 ) Tugas Pokok.
 Pemrosesan data mempunyai empat tugas pokok, yaitu pengumpulan data, pengubahan data, penyimpanan data, dan pembuatan dokumen.






3 ) Sifat Pemrosesan Data.
Pemrosesan data menjalankan tugas yang penting, secara relatif mengikuti prosedur standart, memberikan data yang lengkap, utamanya mempunyai fokus historis, dan memberikan informasi pemecahan masalah minimal.

b.      Sub Sistem Audit Internal
1)      Pengertian
Auditor adalah orang bertugas memeriksa catatan akuntansi untuk menguji kebenarannya.
Auditor internal adalah pekerja dalam perusahaan, yang biasanya terlibat dalam pekerjaan perancangan dan evaluasi sistem informasi konseptual seluruh perusahaan.
Subsistem audit internal sama dengan subsistem penelitian pemasaran dan subsistem teknik industri, yakni bahwa mereka ini dirancang untuk melakukan studi khusus mengenai operasi perusahaan.
Subsistem Audit Internal terdiri dari auditor yg menganalisis sistem konseptual perusahaan untuk memastikan bahawa data-data keuangan diproses secara tepat. Direktur audit internal mengelola depart dan melapor kepada CEO atau CFO yaitu orang yg mengelola fungsi keuangan dan biasanya menjabat sebagai wakil presdir keuangan. Audit internal merupakan kegiatan penting yg menerima kerjasama dari manajer di semua tingkat.

                        2 ) Jenis Audit
Auditor dibagi menjadi dua jenis yaitu :
 1. Auditor Ekternal : Auditor yang bekerja untuk kantor akuntansi publik. Biasanya terdapat pada perusahaan kecil.
 2. Auditor Internal:    Auditor yang dimiliki sendiri oleh perusahaan. Biasanya pada perusahaan besar mempunyai staf ini sendiri.







Posisi Audit Internal Dalam Organisasi










 



Ø  Jenis-jenis Audit Internal :
1. Audit Keuangan
Menguji akurasi catatan keuangan perusahaan. Audit keuangan melakukan verifikasi terhadap keakurangan record perusahaan dan merupakan jenis aktivitas yang dilakukan oleh auditor eksternal. Auditor internal juga melakukan audit keuangan khusus terpisah dari apa yang dilakukan oleh auditor eksternal, atau dapat beketja sama dengan eksternal.
2. Audit Operasional
 Bertugas memeriksa efektivitas prosedur. Audit operasional tidak dilakukan untuk memverifikasi keakuratan record, namun untuk memvalidasi (mensyahkan) efektivitas prosedur. Sistem yang dipelajari hampir semuanya bersifat konseptual, bukannya fisik, dan mungkin melibatkan atau tidak melibatkan penggunaan komputer. Dilakukan oleh analis sistem selama tahap analis dari siklus hidup sistem.






3. Audit Kesesuaian
Bertugas memeriksa efektivitas prosedur secara berkelanjutan. Kesesuaian, merupakan lanjutan dari kegiatan audit operasional. Audit kesesuaian akan berlanjut terus, sehingga prosedur di perusahaan akan terus berajalan dengan baik.
Audit persetujuan (Kesesuaian) adalah sama dengan audit operasional kecuali bahwa audit persetujuan bersifat keluar. Sebagai contoh, auditor internal bisa secara random menentukan pekerja dan secara perorangan para pekerja diberi cek pembayaran, dan bukannya rnenggunakan pengiriman. Hal ini rnemastikan bahwa nama pada sistem penggajian menggambarkan pekerja yang sebenarnya dan bukannya hanya entri fktif yang dibuat oleh supervisor yang bertanggung jawab, yang hanya ingin mendapat bagian dari pembayaran tersebut.

4. Rancangan sistem pengendalian Internal
   Rancangan sistem pengendalian Internal merupakan rencana untuk pelaksanaan audit-audit agar berjalan lebih baik.Auditor internal berpartisipasi aktif dalam pengembangan sistem. Dalam auditing operasional dan persetujuan, auditor internal mempelajari sistem yang telah ada. Namun, tak heran kenapa auditor harus menunggu sampai suatu sistem diimplementasikan, sehingga ia tak dapat memberikan masukan terhadap pemasangan sistem itu. Salah satu alasannya adalah akan lebih terlalu mahal untuk rnengoreksi kesalahan sistem pada waktu sistem itu telah diimplementasikan dari pada melakukan koreksi kepadanya selama waktu perancangan. Alasan yang lebih penting lagi adalah adanya kenyataan bahwa auditor internal dapat menyumbangkan keahliannya untuk meningkatkan kualitas sistem tersebut.

Ø  Sifat pekerjaan Auditor Internal
1. Obyektivitas
Pentingnya Obyektivitas. Seperti halnya auditor ekstemal, unsur yang berbeda dari pekeja lainnya yang hams dimiliki oleh auditor internal adalah obyektivitas. Evaluasi dan saran yang diberikannya adalah untuk mengoreksi sistem orang lain, tidak pernah untuk sistemnya sendiri. Oleh karena itu, ha1 ini akan menjadi sangat gawat hila situasi untuk mengoreksi sistemnya sendiri ini tejadi.
Agar audit internal selalu dapat menjaga ke obyektivitas, ia tidak disertakan untuk bertanggung jawab atas sistem yang telah ia bantu dalam pengembangannya. Ia hanya bekeja dalam kapasitas sebagai pemberi saran. Ia membuat rekomendasi atau saran
kepada manajemen dan membuat keputusan manajemen mengenai apakah mengimplementasikan rekomendasi tersebut atau tidak. Dalam hal ini, auditor intemal melakukan pekejaannya persis sama dengan analis sistem.

2. Independen
·         Pengetahuan dan Keahlian Auditor Internal
1. Pendidikan
2. Kemampuan khusus
3. Pengalaman

c.       Sub sistem Intelijen Keuangan
Sub sistem Intelijen Keuangan bertugas mengidentifikasi sumber-sumber terbaik bagi modal tambahan dan investasi terbaik bagi kelebihan dana.
Sub sistem Intelijen Keuangan digunakan untuk mengidentifikasikan sumber – sumber terbaik modal tambahan dan investasi terbaik. Informasi yang diperoleh berasal dari dua pihak, yakni Pemegang saham dan masyarakat keuangan.
Subsistem inteligensi keuangan mengumpulkan data dari masyarakat keuangan, yaitu bank, agen pemerintah, pasar pengaman, dan sebagainya. Subsistem ini memonitor denyut nadi ekonomi nasional dan memberikan informasi kepada eksekutif perusahaan dan analis keuangan mengenai trend yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan. Dalam beberapa tahun yang lalu, lingkungan yang dimonitor subsistem ini telah meluas dari lingkup nasional menjadi internasional.











2.2.2        SUB SISTEM OUTPUT
a.      Subsistem Peramalan
1)      Pengertian
Sub Sistem Peramalan bertugas memproyeksikan aktivitas perusahaan untuk jangka waktu sampai sepuluh tahun atau lebih.
Aktivitas tahun yang akan datang terutama dipengangaruhi oleh permintaan pasar dan hambatan internal, seperti besarnya kapasitas produksi, dan keuangan yang ada.
Bila jangka waktu peramalan tersebut diperpanjang, maka pengaruh lingkungan meningkat. Perubahan kebutuhan konsumen harus diantisipasi, seperti halnya mengantisipasi iklim ekonomi. Model peramalan telah dikembangkan, yang meliputi data internal dan lingkungan. Data ini akan memberikan dasar bagi perencanaan jangka pendek dan jangka panjang.
Sebagian besar teknik tersebut bersifat informal dan sangat tergantung pada pengetahuan, pertimbangan, dan intruksi manajer. Teknik yang lain menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif telah lama digunakan untuk peramalan sebelum ia doterapkan untuk bidang lain dalam operasi perusahaan.
Sebelum kita membahas cara melakukan peramalan, kita harus mengetahui bahwa:
2)      Fakta Dasar Peramalan :
Sebelum kita membahas cara melakukan peramalan, kita harus mengetahui bahwa:
a)      Semua peramalan merupakan proyeksi dari masa lalu
Dasar terbaik untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa datang adalah dengan melihat apa yang telah terjadi di masa lampau. Semua jenis peramalan mengikuti pendekatan atau cara ini. Inilah mengapa data accounting begitu penting untuk peramalan; yaitu ia memberikan dasar historis.
b)      Semua peramalan adalah keputusan semi terstruktur
Keputusan peramalan adalah contoh jenis semi terstruktur yang tepat, yang diberikan oleh DSS. Keputusan didasarkan pada beberapa variabel yang dapat diukur dan beberapa variabel yang tak dapat diukur.
c)      Tidak ada peramalan yang sempurna.
Paket peramalan mainframe yang canggih pun tidak dapat diharapkan memberikan keakuratan prediisi 100 persen.
Karena manajer mengetahui akan sifat peramalan ini, ia banyak menggunakan petimbangannya dalam menggunakan output untuk dasar perencanaan masa yang akan datang.

3)      Jenis-jenis peramalan
1. Peramalan jangka panjang dilakukan oleh area fungsional
2. Peramalan jangka pendek dilakukan oleh area selain pemasaran (suatu kelompok khusus yang hanya mempunyai tanggung jawab perancanaan)

4)      Metode Peramalan
1. Metode Kuantitatif
Bagian keputusan terstruktur dapat ditangani dengan metode kuantitatif yang berjangkauan dari yang paling sederhana sampai yang sangat kompleks. Salah satu teknik yang tetap populer selama dua puluh lima tahun atau lebih adalah regenerasi. Ia melibatkan hubungan aktivitas yang menjadi ramalan, seperti penjualan, dengan beberapa aktivitas lainnya, seperti jumlah tenaga penjual.

2. Metode Non Kuantitatif
Pendekatan non-kuantitatif tidak melibatkan penghitungan data. Manajer melakukan penalaran, seperti, "Kami menjual dua ribu unit pada tahun la1u dan kami harus dapat meningkatkan penjualan tersebut. Maka, saya pikir kami akan menjual dua ribu lima ratus pada tahun yang akan datang." Ramalan seperti ini hanya mempunyai sedikit dasar atau bahkan tidak sama sekali, atau ramalan tersebut dapat dihasilkan dari pengalaman penglihatan bisnis yang telah bertahun-tahun. Banyak manajer yang dapat melakukan pendekatan non-kuantitatif ini dengan sangat baik.
Beberapa perusahaan telah menetapkan sistem formal yang mencakup metode kuantitatif. Ada tiga metode, yaitu konsensus panel Delphi dan Rapat elektronik :
a. Tehnik Konsensus Panel
Teknik konsensus panel terdiri atas kelompok ahli yang secara terbuka membahas faktor yang berhubungan dengan masa depan dan melakukan sebuah proyeksi yang didasarkan pada input kombinasi.





b. Metode Delphi
Metode Delphi melibatkan sekelompok ahli yang tidak bertemu secara perorangan, namun mereka memberikan respon kepada serangkaian quesioner yang dibuat oleh seorang koordinator. Setiap putaran kuesener menggabungkan input dari putaran sebelumnya. Dengan demikian, sedikit demi sedikit isinya tersaring terus.

c. Rapat elektronik
Rapat elektronik dilakukan para ahli membahas faktor-faktor penunjang masa depan menggunakan bantuan berupa alat elektronik.

b.      Subsistem Manajemen Dana
1)      Pengertian
Subsistem Manajemen Dana bertugas mengatur / mengelola arus uang.
Subsistem manajemen dana menggunakan proyeksi aktivitas perusahaan untuk menentukan arus uang masuk dan keluar perusahaan. Manajer dapat mensimulasi beberapa strategi yang dirancang untuk mencapai keseimbangan yang terbaik mengenai arus masuk dan arus keluar selama jangka waktu yang akan datang, misalnya tahun yang akan datang, misalnya tahun yang akan datang.
Kita telah mengetahui bahwa fungsi keuangan menggambarkan arus uang dalam perusahaan. Subsistem manajemen dana adalah bagian dari sistem informasi keuangan yang mempunyai pengaruh yang sangat kuat pada arus tersebut.

c.       Subsistem Pengendalian
1)      Pengertian
Penggunaan dana yang ada dikendalikan oleh subsistem pengendalian. Subsistem ini terutama terdiri atas program yang menggunakan data yang dikumpulkan oleh subsistem pemrosesan data, guna untuk menghasilkan laporan yang menunjukkan bagaimana uang tersebut digunakan. Laporan tersebut biasanya membandingkan penampilan keuangan yang sebenarnya dengan anggaran. Sementara bisnis lebih menjadi kompetitif dan biaya operasi meningkat, maka dibutuhkan penampilan anggaran yang baik. Subsistem pengontrolan memungkinkan manajer untuk aktivitas pengontrolan biaya.



2)      Proses pembuatan anggaran:
1. Pendekatan dari atas ke bawah (pendekatan top-down)
Bila dilakukan pendekatan top-down, eksekutif pemsahaan menentukan jumlah anggaran yang kemudian penentuannya dibebankan kepada tingkat di bawahnya. Rasionalisasi pelaksanaan pendekatan ini adalah bahwa eksekutif mempunyai pemahaman yang paling baik mengenai tujuan jangka panjang perusahaan dan dapat mengalokasikan dana yang dapat digunakan oleb perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut. Namun demikian, anggaran seperti itu mungkin dipandang oleb manajer tingkat bawah sebagai tujuan yang tidak realistis. Di sini penyusunan anggaran dilakukan oleh orang yang tidak tahu situasi yang sebenarnya.

2. Pendekatan dari bawah ke atas (pendekatan bottom-up)
Bila dilakukan pendekatan bottom-up, proses penyusunan anggaran dimulai dari tingkat organisasional paling bawah dan naik ke atas. Logikanya adalah bahwa orang yang berada pada tingkat bawah adalah yang paling dekat dengan tindakan dan paling dapat menentukan kebutuhan sumbemya. Namun demikian, logika ini biasanya tidak dapat diterima oleh eksekutif perusahaan, karena manajer tingkat bawah ini mungkin akan meminta anggaran dalam jumlah yang tidak realistis.

3. Pendekatan partisipasi
Karena adanya kelemahan dari pendekatan top-down dan bottom-up tersebut, maka yang paling umum dilakukan adalah proses penyusunan anggaran partisipatif. Yaitu, orang yang akan menerima dana turut ambil bagian dalam penyusunan jumlah dana tersebut. Ini adalah pendekatan give and take, yakni bahwa manajer pada berbagai tingkat melakukan negoisasi untuk menyusun anggaran agar semuanya mendapatkan kepuasan. Manajer tingkat menengah berperan pokok dalam proses ini, yaitu dengan memberikan pandangan jangka panjang kepada eksekutif dan memberikan pandangan mengenai kehutuhan jangka pendek bagi manajer tingkat bawah.


















Gambar 2.2.2 Model Peramalan  

Anggaran operasi untuk sebuah unit, seperti departemen atau divisi, terdiri atas jumlah untuk tiap item pengeluaran pokok (gaji, telepon, sewa, pemasok, dan sebagainya). Item pengeluaran ini biasanya dilokasikan per bulan sepanjang tahun fiskal agar sesuai dengan tingkat fluktuasi aktivitas. Setiap manajer yang mempunyai tanggung jawab anggaran ini menerima laporan bulanan, yang menunjukkan pengeluaran sebenamya dari tiap unit dibandingkan dengan anggaran .
Laporan ini biasanya mempunyai dampak yang besar pada manajer. Dalam beberapa perusahan, rencana kompensasi manajemen sebagian didasarkan pada penampilan anggaran. Mungkin perusahaan akan memberikan bonus jika penampilannya tidak melenceng dari anggaran. Tujuannya adalah untuk memenuhi jumlah keseluruhan yang dianggarkan selama setahun. Manajer bekerja untuk mencapai tujuan tersebut dengan cara melakukan monitoring terhadap laporan bulanan dan merespon varian yang melenceng. Teknik drill-down dapat dijadikan cara yang efektif untuk mendapatkan varian secara lebih lengkap.




3.3.3 CONTOH SISTEM INFORMASI KEUANGAN
Arus uang dari lingkungan ke perusahaan dan sebaliknya merupakan hal yang pokok, karena uang digunakan untuk memperoleh sumber fisik yang lain. Arus tersebut dapat diatur untuk mencapai dua tujuan: (I) untuk menjamin agar arus masuk lebih besar dari pada arus keluar; dan (2) untuk menjamin atau memastikan
agar kondisi yang seperti itu akan tetap stabil sebisa mungkin selama setahun.

 









Gambar 3.3.3 Fluktuasi peniualwz mempengaruhi keuntungan perbulan

Perusahaan dapat mencapai keuntungan yang baik pada kegiatannya satu tahun,namun dalam tahun tersebut ia juga mengalami kondisi bahwa pembiayaan akan melebihi pendapatan. Kondisi ini dapat dilihat pada Gambar 3.3.3. Di sini perusahaan  peralatan kebun melakukan produksi pada tingkat yang tetap selama setahun, namun ia mengalami penjualan yang tinggi kepada para grosir pada musim gugur dan mengalami penjualan yang rendah pada musim semi. Dari Maret sampai Mei, penjualan perbulannya adalah $300.000 dolar, yang jumlah ini tidak cukup untuk menutup pengeluaran atau pembiayaan manufaktur perbulannya yang sebesar $360.000. Arus uang keluar selama Maret sampai Mei melebihi arus masuk. Namun demikian, keuntungan selama setahunnya tetap ada. Subsistem manajemen pendanaan dapat melakukan cash flow analysis (analisis cash flow), yang menelusuri arus masuk dan keluar perbulan. Software yang melakukan tugas ini disebut cash flow model (model cash flow). Ia dapat berupa model yang diprogram secara custom atau berupa software pengembangan sistem, seperti spreadsheet elektronik. Output dapat ditampilkan dalam bentuk tabulasi maupun graflk.






 
  



                                    Gambar 3.3.3 Pengaruh penundaan pembayaran kepada pemasok

            Walaupun hasil tahunan dari perusahaan peralatan kebun tersebut baik, arus uang selama setahun bisa beraneka macam namun stabil. Apa yang hams dilakukan dengan adanya surplus selama bulan pada musim gugur? Bagaimana mengenai adanya defisit pada bulan pada musim semi? Manajer keuangan dapat melakukan beberapa strategi yang berbeda dalam usaha untuk menemukan pemecahan yang terbaik. Salah satu caranya adalah dengan menyesuaikan produksi dengan jumlah penjualan dari pada tetap memproduksi dengan jumlah yang sama. Manajer keuangan menggunakan model cash flow untuk mempertimbangkan pengaruh dari strategi ini, namun hasilnya tak akan memuaskan. Masih terdapat banyak kendala. Strategi yang lain dicobakan. Jika dapat dilakukan perjanjian dengan pemasok, maka pembayaran bahan mentah dapat ditunda hingga empat bulan berikutnya. Manajer keuangan melakukan cara pem_5'Cahan ini, seperti terlihat pada Gambar 3.3.3. Selama empat bulan, ada tambahanbiaya suku bunga empat persen terhadap harga bahan tiap bulannya sebagai konsekwensi pembayaran yang tertunda. Maka ada cash flow positif tiap bulan, kecuali untuk Juni hingga Agustus akan terdapat sedikit cash flow negatif. Jika arus atau flow ini telah bisa memberi kepuasan pada manajer keuangan, maka tidak perlu dilakukan simulasi strategi lebih lanjut. Manajer keuangan dapat mengetahui bahwa model seperti itu akan memberikan kemampuan kepadanya untuk menjaga cash flow agar terhindar dari masalah yang serius, maka manajer tersebut setuju dengan penyiapan atau pembuatan software yang diperlukan. Model cash flow memungkinkan manajer keuangan untuk bekerja sama dengan manajer lain dalam perusahaan untuk menentukan dan mengimplementasikan strategi yang terbaik.



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dari makalah yang telah kami susun, kami dapat menarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi (subsistem dari CBIS) yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan mengenai masalah keuangan perusahaan.
Informasi yang diberikan disajikan dalam bentuk laporan khusus, laporan periodik, hasil dari simulasi matematika, saran dari sistem pakar, dan komunikasi elektronik.
1. Input
a) Sistem Informasi Akuntansi, Data akuntansi menyediakan catatan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan yang terjadi dalam perusahaan. Catatan dibuat untuk setiap transaksi, menjelaskan apa yang terjadi, kapan terjadinya, siapa yang terlibat dan berapa banyak uang yang terlibat. Data ini dapat dianalisis dalam berbagai cara untuk memnuhi sebagian kebutuhan informasi manajemen.
b) Subsistem Audit Internal, terdapat 2 jenis Auditor yaitu (1) eksternal, biasanya terdapat pada perusahaan kecil. (2) internal, biasanya pada perusahaan besar mempunyai staf ini sendiri. Ada empat jenis dasar kegiatan audit internal :
1) Keuangan, menguji akurasi catatan perusahaan dan merupakan jenis kegiatan yang dilakukan oleh auditor eksternal.
2) Operasional, dilakukan untuk memeriksa efektivitas prosedur. Dilakukan oleh analis sistem selama tahap analis dari siklus hidup sistem.
3) Kesesuaian, merupakan lanjutan dari kegiatan audit oprasianal. Audit kesesuaian akan berlanjut terus, sehingga prosedur di perusahaan akan terus berajalan dengan baik.
4) Rancangan Sistem Pengendalian Internal, merupakan rencana untuk pelaksanaan audit-audit agar berjalan lebih baik.
c)  Subsistem Intelijen Keuangan, digunakan untuk mengidentifikasikan sumber – sumber terbaik modal tambahan dan investasi terbaik. Informasi yang diperoleh berasal dari dua pihak, yakni Pemegang saham dan masyarakat keuangan.




2. Output
a) Sistem Peramalan, merupakan salah satu kegiatan matematis tertua dalam bisnis. Ada tiga fakta dasar dalam pemikiran peramalan :
      (1) Semua peramalan merupakan proyeksi dari masa lalu
      (2) Semua peramalan terdiri dari keputusan semistruktur
      (3) Tidak ada teknik peramalanyang sempurna.

Ø  Terdapat dua jenis peramalan :
         (1) Peramalan Jangka Pendek, dilakukan oleh area fungsional.
         (2) Peramalan Jangka Panjang, dilakukan oleh suatu area selain pemasaran
         (suatu kelompok khususyang hanya mempunyai tanggung jawab perencanaan).

Ø  Terdapat dua metode peramalan, antara lain :
   1) Metode peramalan nonkuantitatif, tidak meliibatkan perhitungan data tetapi didasarkan pada penaksiran subyektif.
   2) Metode Kuantitatif, melibatkan pembuatan suatu hubungan antara kegiatan yang akan diramal.
          b) Subsistem Manajemen Dana, bertugas untuk mengelola arus uang,menjaganya agar tetap seimbang dan positif.
         c) Subsistem Pengendalian, memudahkan manajer untuk menggunakan secara efektif semua sumber daya yang tersedia.



















DAFTAR PUSTAKA
McLeod, Raymond, Jr., and Rogers, John C. "Marketing Information Systems: Uses in the Fortune 500." Ca/~fornia Management Review 25 (Fall1982): 106- 118.
McLeod, Raymond, Jr., and Rogers, John C. "Marketing Information Systems: Their Current Status in Fortune 1000 Companies." Journal of Management Information systems 1 (Spring 1985): 57-75.
Meal, Harlan C. "Putting Production Decisions Where They Belong." Harvard Business Review 62 (March-April 1984): 102-110.
McLeod, Raymond, Management Information System,7 th  ed,Prentice Hall New Jersey,1998

E.S. Margianti  D. Suryadi H.S. Sistem Informasi  Manjemen ,July 1996
KADIR ,ABDUL .Pengenalan Sistem informasi ,2003

Tidak ada komentar:

Posting Komentar